rantingku patah;
menimpa kelopak yang terbelah,
meretas angin yang terurai,
menjiwa dalam badai.
daunku terlindas;
dalam langkah yang membekas,
dalam suram sabitnya bulan yang menutup malam.
tak kuhirup wangi bungaku,
tak kulihat gemulai mekar mahkotaku,
karena aq ingin merelakan patahnya ranting dan terbangnya daun
selepas isya di awal Desember 2005;
menyusur jalan menuju peristirahatan;
dalam penat dan letihku;
menegakkan ranting yang patah itu...
26 December 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment